Curug Duwur Sudi Moro |
POTENSI -
alam pegunungan di wilayah Kecamatan Sempor boleh dibilang cukup bagus. Mulai
dari sektor hutan, pertanian rakyat hingga sektor wisata alam sangat potensial
untuk dikembangkan. Salah satunya di Desa Donorojo, Kecamatan Sempor yang
terletak di perbatasan Kebumen dan Banjarnegara.
Di desa
tersebut terdapat potensi wisata alam berupa air terjun atau curug dengan
ketinggian air mencapai 35 meter lebih. Curug tersebut terdiri atas tiga air
terjun yang tersusun secara berundak.
Hal itu menjadi keunikan yang berbeda dengan
air terjun kebanyakan.
Potensi tersebut tersimpan di balik rimbunnya
hutan pinus di RPH Somagede, BKPH Karanganyar, KPH Kedu Selatan, Perum
Perhutani Unit I Jawa Tengah.
Rimbunnya
hutan itu terjaga dengan kearifan lokal warga setempat yang tergabung dalam
LMDH Reksawana Desa Donorojo.
Kicauan burung di atas pepohonan menjadi
pertanda masih seimbang habitat alam di sekitarnya.
Guna
mengembangkan potensi yang masih perawan tersebut, atas inisiatif salah satu
warga bernama S Syahputra, warga bangkit mengelola curug tersebut.
Dia
bertindak sebagai investor dengan membangun fasilitas wisata berupa panggung
pementasan, ruang berteduh, mushala, dan toilet umum serta membuat loket
pembayaran tiket masuk di dekat lokasi curug.
"Pengelolaan wisata tersebut nantinya
dikerjasamakan dengan masyarakat sekitar dengan pembagian bagi hasil tahunan
sebagaimana telah disepakati bersama. Saya merasa terpanggil untuk
mengembangkan potensi desa saya agar memiliki dampak positif bagi warga,"
kata Syahputra di sela-sela peresmian Tama Wisata Alam Curug Duwur Sudimoro,
Senin (12/8).
Pihak Luar
Lokasi wisata desa itu diresmikan oleh Kepala Desa Donorojo, Suparto dan
dihadiri oleh perwakilan perhutani yakni Polisi Hutan RPH Somagede, Carsim,
Koramil 03 Sempor serta warga sekitar.
Ratusan pengunjung yang hadir dihibur dengan
pementasan musik dangsut dan dimeriahkan oleh Komunitas Gombong Gredeh Trail.
Komandan
Kodim 0709/Kebumen, Lekt Inf Dany Rakca Andalasawan SAP melalui Danramil 03
Sempor, Kapten Agus Handoyo mengatakan, pembukaan atau peresmian lokasi wisata
itu harus diimbangi dengan upaya promosi yang memadai.
Untuk itu
perlu dijalin kerja sama dengan pihak luar agar potensi wisata diketahui
masyarakat luas.
"Upaya
pengembangan infrastruktur juga harus dilakukan, seperti pembangunan jalan
menuju lokasi," ujarnya. Kades Donorojo, Suparto menuturkan, infrastruktur
jalan menuju lokasi wisata sejauh 10 kilometer kondisinya masih rusak parah.
Aspal jalan sudah mengelupas dan membutuhkan
perhatian dari Pemerintah Daerah.
Selain itu,
aliran listrik di desa tersebut juga belum masuk. Warga terpaksa mengulur kabel
untuk mendapatkan suplai listrik dari desa sebelah. "Kalau tidak ada campr
tangan dari Pemkab, pengembangan wisata ini akan tersendat. Untuk sarana
listrik sudah terpasang, tinggal diaktifkan saja," tuturnya. (Rinto
Hariyadi-91) sumber suaramerdeka
SUMBER :suaramerdeka
SUMBER :suaramerdeka
wew keren gan, blognnya keren desain sendiri!
ReplyDelete- salam damai -